google68e38eb72334f49f.html
Powered By Blogger

Selasa, 07 Februari 2017

RAJA RAJA AMANATUN YANG BERKUASA IX (USIF BNAO BANUNAEK III)

  
                                               Motif tenunan etnis Amnatun

Usif Bnao Banunaek III biasa disebut dengan Usif BNAO NIFUSAFE merupakan putra daripada Usif NONO LUAN BANUNAEK yang merupakan generasi kedua dari Usif Banunaek NENO (MATAHARI) YANG BERHAK MENDUDUKI TAKHTA KERAJAAN AMNATUN Usif Pah Onam Tuan.
Raja Bnao Nifusafe memiliki Putra bernama NAIMNUKE BNAO MUTI BANUNAEK yang kelak menjadi raja Amnatun selanjutnya.

Sabtu, 03 Desember 2016

RAJA-RAJA AMANATUN (ONAM) YANG BERKUASA VIII (USIF NONO LUAN BANUNAEK)

                  Image result for amanatun pics
                  Ide Sejarah Adalah TUHAN/UIS NENO



RAJA-RAJA AMANATUN (ONAM) YANG BERKUASA

Usif Nono Luan Banunaek adalah putra daripada Usif Usif Bnao Banunaek II. 
Usif Nono Luan Banunaek merupakan Leluhur dari Dinasty BANUNAEK NENO yang BERHAK
menduduki TAKHTA Kerajaan Amanatun Sonaf Pup Kolo Hae Malunat dan Etu Neut Fanu Tui Fanu sampai saat ini.

Saudara daripada Usif Nono Luan Banunaek yaitu Usif Nono Luis Banunaek adalah leluhur daripada Usif BANUNAEK FUNAN yang TIDAK BERHAK menjadi PENERUS TAKHTA Kerajaan Amanatun dimana mereka ditempatkan di Menu uuntu bersama para amaf mengatur kemakmuran di Amnatun sampai saat ini.

Walaupun terjadi berbagai gejolak kecil baik dari dalam maupun luar tetapi Usif Nono Luan Banunaek tetap teguh memimpin Pah Ma Nifu Onam sehingga tidak mengalami kehancuran.

Usif Nono Luan Banunaek memiliki Permaisuri/Kato bernama Bi Tau Haki.
Usif Nono Luan Banunaek dan Kato Bi Tau Haki memiliki 3 orang anak yaitu 2orang putra/Naimnuke dan 1 orang putri/Fetnay.

Naimnuke yang pertama bernama Naimnuke Bnao Nifusafe sedangkan putra yang kedua bernama Naimnuke Sobe Banunaek. Fetnay Bi Mao Banunaek adalah Saudari mereka.

Naimnuke Bnao Nifusafe selanjutnya menjadi Raja Usif Amnatun berikutnya yang dikenal dengan nama USIF BNAO BANUNAEK III.








Rabu, 30 November 2016

RAJA-RAJA AMANATUN (ONAM) YANG BERKUASA VII ( USIF BNAO BANUNAEK II)

             13617583_798957316870984_1643112798_n Matahari tak pernah egois, ia akan selalu memberi tempat pada bulan dan bintang pada sisa harimu di malam hari untuk menggantikannya.



RAJA-RAJA AMANATUN (ONAM) YANG BERKUASA 

Usif Bnao Banunaek II atau Usif Bnao Naktunnmollo adalah putra tunggal dari Usif Killi Banunaek yang selanjutnya menjadi Raja Amnatun berikutnya menggantikan ayahnya.
Permaisuri/Kato dari Usif Bnao Naktunmollo adalah Kato Bi Bene Hanek.

Usif Bnao Naktunmollo dan Kato Bi Bene Hanek memiliki 2 orang Putra yaitu Naimnuke Nono Luan Banunaek dan Usif Nono Luis Banunaek.

Disinilah berawal sejarah baru di Kerajaan Amnatun. Usif Nono Luan dilahirkan pada siang hari sehingga kemudian disebut dengan Usif Banunaek Neno (Matahari) dan Usif Nono Luis Banunaek dilahirkan pada waktu malam hari  sehingga kemudian disebut sebagai Usif Banunaek Funan.

Usif Banunaek Neno ditetapkan untuk seterusnya keturunannya sebagai Pewaris Takhta Kerajaan Amnatun hingga kini sedangkan Usif Nono Luis Banunaek ditetapkan untuk menetap di Menu hingga kini.

Berdasarkan penetapan ini maka Usif Banunaek Funan TIDAK BERHAK untuk menduduki Takhta Kerajaan Amnatun.

Rabu, 16 November 2016

RAJA-RAJA AMANATUN (ONAM) YANG BERKUASA VI ( USIF KIlLI BANUNAEK)


                                         Sonaf Amnatun Oinlasi

 
  RAJA-RAJA AMANATUN (ONAM) YANG BERKUASA 

Usif Killi Banunaek adalah Naimnuke dari Usif Bnao Banunaek I dan Kato Bi Nino Tunliu. Usif Killi Banunaek menggantikan saudaranya Usif Nifu Banunaek sebagai Raja Amanatun (Onam.
 Usif Killi Banunaek memiliki Kato bernama Kato Bi Siuk Liunokas. 


Usif Killi Banunaek/Usif Pah Killi Toko memperoleh seorang Putra/Naimnuke yang diberi nama Naimnuke Bnao Banunaek yang biasa disebut dengan Usif Bnao Naktunmollo yang kemudian menjadi Raja Amnatun yang berikutnya.


Selasa, 15 November 2016

RAJA-RAJA AMANATUN YANG BERKUASA V (USIF NIFU BANUNAEK )

                                                      Boni Onam


RAJA-RAJA AMANATUN (ONAM) YANG BERKUASA 

Raja Nifu Banunaek menggantikan ayahnya Raja Bnao Banunaek I  sebagai Raja  Amnatun .
Raja Nifu Banunaek memiliki 2 orang Putra yaitu Naimnuke Tua Banunaek dan Naimnuke Osi Banunaek.

Usif Nifu Banunaek pada jamannya telah mengadakan hubungan dagang dengan bangsa asing seperti orang-orang Tiongkok.
Kondisi ini didukung dengan letak dari pusat kerajaan Amnatun yang dekat dengan Pelabuhan Sulaen didekat Menu dimana kapal-kapal asing biasanya merapat dan banyak orang Tionghoa yang turun kedarat dan berdagang serta mencari hasil bumi.

Pada waktu itu terjadi Barter/tukar menukar antara pedagang Tiongkok dan Raja Nifu Banunaek.
Salah satu peninggalan daripada Usif Nifu Banunaek dari masa itu adalah BONI ONAM.
Boni Onam adalah sebuah kuali atau tacu kuningan yang biasanya dipakai untuk memasak nasi/jagung. Boni Onam tidak boleh digunakan untuk memasak daging.

Boni Onam tidak digunakan sembarangan tetapi digunakan pada saat tertentu seperti pada waktu keempat Fetor bersama seluruh rakyatnya yang berjumlah banyak sekali masuk ke SONAF barulah digunakan untuk memasak. Makanan yang ada didalam Boni Onam tidak habis walaupun banyak sekali jumlah rakyat yang makan.

Tinggi daripada Boni Onam adalah 80 cm dengan lebarnya 90 cm.Boni Onam ini memiliki 2 telinga/pegangan tangan.
Harga daripada Boni Onam adalah setengah pikul kayu cendana.

Para pedagang Tionghoa juga membawa barang-barang lain seperti piring, mangkuk, gelas, cawan dan barang pecah belah lainnya kemudian ditukarkan dengan cendana, lilin dan hasil bumi lainnya.

Para pedagang Tionghoa ini ada yang kemudian menetap di Timor dan menikah dengan putri-putri dari bangsawan d Amnatun  dimana keturunan Tionghoa perantauan ini masih ada hingga saat ini dan hidup menyebar di  Pulau Timor.

Kamis, 10 November 2016

PAHLAWAN KERAJAAN AMNATUN MEO NAEK TAFULI

       
                               Monumen Fotilo


Pada januari 1641, armada yang mengesankan 5.000-7.000 orang berangkat dari Makassar dengan misi menghilangkan atau setidaknya menaklukkan  Larantuka-Flores.
Sultan Abdullah dan Sultan Muzaffar didokumentasikan sebagai penguasa Tallo. Ekspedisi itu kontroversial dikalangan elit Makassar.


Sebuah akun Dominika ditulis setelah 1679 mengatakan bagaimana Raja Tallo tiba dengan kekuatan yang sangat besar,'berniat menghancurkan Kristen dan menanam sekte terkutuk Mafamede (Muhammad), yang ia adalah seorang praktisi dan grand fanatik" (Sa 1958:421)

Dari Larantuka Sultan Muzaffar berlayar ke Timor dan telah melanda daerah pesisir Timor selama 2 bulan dan mengambil 4.000 tahanan yang akan dijual di pasar budak.
Bahkan tindakan Sultan Muzaffar ditandai dengan invasi besar-besaran pertama dalam sejarah pulau Timor dan meninggalkan kenangan tak terlupakan pada memori kolektif penduduk Timor.

Menurut Historia de S.Domingos,penguasa 'Melanjutkan dalam arogansi mendominasi pulau' (Santa Catharina 1866 : 302) dan mengancam kerajaan Atoni yang Rajanya sudah dibaptis.

Penguasa Wehali mengirimkan pesan kepada Tallo berisi permintaan untuk skuadron baru yang akan dikirim ke Timor. Bala Makassar di Larantuka apabila ada kesempatan agar membantu klien di Timor.
Historia de S.Domingos berbicara tentang status terhormat dari Penguasa Wehali( Santa Catharina 1866:300) jika ada kebenaran dalam kisah pernikahan Penguasa Tallo dengan Puteri Peguasa Wehali


Pada saat itu Portugis dijamin Kerajaan Batumean (Amnatun) yang berbatasan dengan Wehali sebagai sekutu.
Batumean adalah sebuah tempat di pantai selatan Pulau Timor sebagai pusat kerajaan di abad ke 17 (bandingkan Ormeling n.y.,H 1352, KITLV). Aliansi itu sendiri ditandai dengan Baptisan terhadap penguasa.

 Tercatat dalam arsip kuno Portugis Summaria relaçam do Que Obrerao os relegiozas dan ordem dos pregadores bahwa pada tahun 1641 ketika bangsa Portugis dan bala tentaranya dari Larantuka, Flore dipimpin oleh Capitao mor Francisco Fernandes tiba di kerajaan Amanatun/Tun Am- Fatumean (Bitimiao) maka seorang paderi bernama Frey Lucas da Cruz berhasil membaptiskan (mengkristenkan) seorang raja Amanatun/Usif dengan ibunya di Amanatun. Raja Batumean ini bernama Dom Pedro.


 Pada tahun 1641 kerajaaan Amnatun  yang terletak di Gunung Sunu (Sonaf Plikuna – Sonaf Ni Fanu)  tercatat mendapat serangan yang luar biasa dari armada tentara Makassar dibawah pimpinan Raja Tallo dari Kerajaan Gowa-Tallo.
Makasar sebagai kekuatan besar di Timur telah memiliki ketertarikan kepada Batumean (Amnatun)
dikarenakan Batumean merupakan penghasil kayu cendana putih yang saat itu banyak dicari.
 Adapun kerajaan kembar / Zusterstate Gowa - Tallo ( Rua Karaeng Na Se ' re Ata ) mencapai zaman kejayaannya serbagai kerajaan maritim pada akhir abad ke 16 dan awal abad ke 17 dengan peran besar seorang Mangkubumi yang bernama Karaeng Patingaloang.

Penyerangan laskar Islam Makasar ke Amanatun - Tun Am Fatumean itu diundang dan diarahkan oleh keluarga Tnesnai juga dibantu oleh orang Portugis Hitam - Topanays - Kaesmetan.

Penyerangan laskar Makasar Tiy Toe Tenu Lub Lubu Makasal yang diundang dan diarahkan oleh keluarga Nesnay ini telah mengorbankan banyak nyawa rakyat Amnatun dengan adanya 2 pahlawan mereka yang luar biasa kebalnya bernama Sikavan dan Maumabe.

Kerajaan Amnatun memiliki 3 tempat pertahanan (benteng) yaitu di KoloTunan,Sunu dan Athe.
Ketika peperangan ini telah menelan banyak nyawa rakyat Amnatun karena kehadiran 2 pahlawan dari pihak makasar maka kerajaan mengambil inisiatif menjemput seorang Pahlawan yang terkenal pada saat itu yaitu RIWU HAKO. Dengan berperahu Raja Banunaek sendiri langsung turun tangan menjemput Pahlawan ini dari Pulau Sawu.
 Hubungan Amnatun dengan Sawu/Sabu dapat dibaca di Pembagian wilayah 3 Raja Pertama di Pulau Timor.

Dengan adanya bantuan dari Riwu Hako maka pasukan Makasar berhasil dipukul mundur dan diakhiri di Biuluk dengan tewasnya kedua pahlawan Nesnay yaitu Sikavan dan Maumabe.
 Karena jasanya maka Riwu Hako diberikan penghargaan sebagai Panglima Besar/MEO NAEK Kerajaan Amnatun dengan Nama Kebesarannya TAFULI.
Salah seorang keturunan Riwu Hako yang terkenal dikemudian hari adalah Meo Naek Seki Tafuli yang termasyur itu dalam peperangan melawan Belanda di  Fotilo, benteng pertahanan yang di buat oleh Meo Naek Seki Tafuli  pada tahun 1907 Masehi.
Nama Batumean kemudian menghilang pada akhir abad ke-17 dan berganti menjadi Amnatun..

Kerajaan Wehali yang telah bersekutu dengan kerajaan Islam Makasar kemudian dihancurkan oleh Portugis/ Portugal dibawah pimpinan  Capitao mor Francisco Fernandes pada tahun 1641 dengan kekuatan 90 Pasukan yang disertai 3 orang Padri, Topas (Portugis hitam), kerajaan Serviao dan Kerajaan Batumean.






Selasa, 08 November 2016

RAJA-RAJA AMANATUN YANG BERKUASA IV (USIF BNAO BANUNAEK I)

                                    Image result for tarian timor pics
                                    Tarian Perang
 

  RAJA-RAJA AMANATUN (ONAM) YANG BERKUASA 
 
Usif  Suti Banunaek biasa disebut dengan Usif Bnao Nak Suti  atau Raja Bnao Banunaek I adalah Putra daripada Usif Nopu Banunaek dan Kato Bi Misa Nitbani.
Usif Suti Banunaek  menggantikan ayahnya Usif Nopu Banunaek menjadi  Raja/Usif Amnatun yang ke IV.

Istri daripada Usif  Suti Banunaek adalah Kato Bi Nino Tunliu.
Usif  Suti Banunaek dan Kato Bi Nino Tunliu memiliki 3 orang naimnuke yaitu Nimnuke yang pertama bernama Naimnuke Nifu Banunaek, Naimnuke yang kedua bernama Naimnuke Muke Banunaek dan Naimnuke yang terakhir bernama Naimnuke Killi Banunaek.